Halaman

Jumat, 01 Juni 2012

Stasiun Lempuyangan

Stasiun Lempuyangan adalah salah satu stasiun kereta api yang berada di Yogyakarta. Stasiun ini diresmikan pada tanggal 2 Maret 1872 oleh Pemerintah Hindia Belanda. Peresmian stasiun ini sekaligus menandakan masuknya kereta api pertama kali di kota Yogyakarta. Hal tersebut menunjukkan bahwa Stasiun Lempuyangan adalah stasiun kereta api yang paling tua di kota Yogyakarta. Stasiun ini pertama berdiri di Yogyakarta, baru 15 tahun kemudian diresmikan Stasiun Tugu.

Pada awalnya rute kereta api yang ada hanya meliputi Yogyakarta sampai Semarang. Sampai pada akhirnya seiring perkembangan jaman rute semakin bertambah dan meluas keseluruh wilayah Jawa seperti yang dapat kita nikmati sekarang. hampir seluruh wilayah di pulau Jawa telah terhubung dengan rel-rel kereta api yang membentang panjang menghubungkan kota-kota di Pulau Jawa.

Alamat Stasiun Lempuyangan : Jl. Lempuyangan , telepon:(0274) 512454
Jadwal Kereta Stasiun Lempuyangan :
Tujuan kereta Berangkat Tiba Keterangan
1. Jakarta Progo 16.45 02.14,  Kereta berangkat dari Jogja
    Senja Bengawan 18.08 04.03 Kereta dari Solo
    Gaya Baru Malam 19.42 06.37 Kereta dari Surabaya
2. Bandung Pasundan 12.45 22.18 Kereta dari Surabaya
    Kahuripan 20.20 05.28 Kereta dari Kediri
3. Surabaya Pasundan 15.37 23.24 Kereta dari Bandung
    Gaya Baru Malam 21.10 02.29 Kereta dari Jakarta
4.  Purwokerto Logawa 15.27 18.45 Kereta dari Jember
5.  Kediri Kahuripan 06.05 11.30 Kereta dari Bandung
6. Jember Logawa 09.15 20.19 Kereta dari Purwokerto
7. Banyuwangi Sri Tanjung 07.30 21.15 Kereta berangkat dari Jogja

Tugu Jogja, Landmark Kota Jogja yang Paling Terkenal

Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Monumen ini berada tepat di tengah perempatan Jalan Pangeran Mangkubumi, Jalan Jendral Soedirman, Jalan A.M Sangaji dan Jalan Diponegoro. Tugu Jogja yang berusia hampir 3 abad memiliki makna yang dalam sekaligus menyimpan beberapa rekaman sejarah kota Yogyakarta.

Tugu Jogja kira-kira didirikan setahun setelah Kraton Yogyakarta berdiri. Pada saat awal berdirinya, bangunan ini secara tegas menggambarkan Manunggaling Kawula Gusti, semangat persatuan rakyat dan penguasa untuk melawan penjajahan. Semangat persatuan atau yang disebut golong gilig itu tergambar jelas pada bangunan tugu, tiangnya berbentuk gilig (silinder) dan puncaknya berbentuk golong (bulat), sehingga disebut Tugu Golong-Gilig.

Secara rinci, bangunan Tugu Jogja saat awal dibangun berbentuk tiang silinder yang mengerucut ke atas. Bagian dasarnya berupa pagar yang melingkar sementara bagian puncaknya berbentuk bulat. Ketinggian bangunan tugu pada awalnya mencapai 25 meter.

Semuanya berubah pada tanggal 10 Juni 1867. Gempa yang mengguncang Yogyakarta saat itu membuat bangunan tugu runtuh. Bisa dikatakan, saat tugu runtuh ini merupakan keadaan transisi, sebelum makna persatuan benar-benar tak tercermin pada bangunan tugu.

Keadaan benar-benar berubah pada tahun 1889, saat pemerintah Belanda merenovasi bangunan tugu. Tugu dibuat dengan bentuk persegi dengan tiap sisi dihiasi semacam prasasti yang menunjukkan siapa saja yang terlibat dalam renovasi itu. Bagian puncak tugu tak lagi bulat, tetapi berbentuk kerucut yang runcing. Ketinggian bangunan juga menjadi lebih rendah, hanya setinggi 15 meter atau 10 meter lebih rendah dari bangunan semula. Sejak saat itu, tugu ini disebut juga sebagai De Witt Paal atau Tugu Pal Putih.

Perombakan bangunan itu sebenarnya merupakan taktik Belanda untuk mengikis persatuan antara rakyat dan raja. Namun, melihat perjuangan rakyat dan raja di Yogyakarta yang berlangsung sesudahnya, bisa diketahui bahwa upaya itu tidak berhasil.

Bila anda ingin memandang Tugu Jogja sepuasnya sambil mengenang makna filosofisnya, tersedia bangku yang menghadap ke tugu di pojok Jl. Pangeran Mangkubumi. Pukul 05.00 - 06.00 pagi hari merupakan saat yang tepat, saat udara masih segar dan belum banyak kendaraan bermotor yang lalu lalang. Sesekali mungkin anda akan disapa dengan senyum ramah loper koran yang hendak menuju kantor sirkulasi harian Kedaulatan Rakyat.

Sore hingga tengah malam, ada penjual gudeg (masakan khas Yogyakarta) di pojok Jl. Diponegoro. Gudeg di sini terkenal enak dan harganya wajar. Anda bisa makan secara lesehan sambil menikmati pemandangan ke arah Tugu Jogja yang sedang bermandikan cahaya.



Begitu identiknya Tugu Jogja dengan Kota Yogyakarta, membuat banyak mahasiswa perantau mengungkapkan rasa senangnya setelah dinyatakan lulus kuliah dengan memeluk atau mencium Tugu Jogja. Mungkin hal itu juga sebagai ungkapan sayang kepada Kota Yogyakarta yang akan segera ditinggalkannya, sekaligus ikrar bahwa suatu saat nanti ia pasti akan mengunjungi kota tercinta ini lagi.

Rabu, 30 Mei 2012

SRI GETHUK WATERFALL !

Air Terjun Sri Gethuk terdapat di Kabupaten Gunung Kidul, atau lebih tepatnya berada di Dusun Menggoran Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta, Berjarak kurang lebih sekitar 41 km dari Kota Yogyakarta. Lokasi Air Terjun Sri Gethuk cukup terpencil sehingga transportasi menuju ke sana cukup sulit didapat.
Rute Untuk bisa sampai di Air Terjun Sri Gethuk dapat ditempuh dari Kota Yogyakarta lewat jl wonosari, setelah sampai pertigaan Gading belok kanan menuju Playen, dari Playen cari jalur menuju Paliyan dengan jarak kira – kira 1,5 km setelah itu para pengunjung akan menjumpai papan penunjuk arah dan pengunjung tinggal mengikuti arah menuju ke Objek wisata Air Terjun Sri Gethuk. Air terjun Sri Gethuk yang dahulu oleh penduduk disebut dengan Air Terjun Slempret. Lokasi wisata yang tergolong baru ini memang agak kurang baik infrastrukturnya. Jalan menuju ke lokasi banyak yang tidak terlalu bagus. 


Namun sesampainya di lokasi air terjun kita akan di syguhkan dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, dengan diiringi suara gemercik air yang seolah menyambut kedatangan kita.

SUNDAK, BEAUTIFUL BEACH IN SOUTH EAST OF JOGJA !



Pantai sundak adalah salah satu pantai yang terletak di kabupaten Wonosari, berada di deretan pantai selatan di Wonosari diantaranya kukup,krakal,dan baron. pantai sundak terletak di kawasan Wonosari berjarak tempuh sekitar 2 jam dari kota Jogyakarta, pantai sundak menawarkan panorama pantai yang tak kalah menariknya untuk dikunjungi. Pantai sundak berbeda dengan pantai lain yang ada di Jogja, kalau kebanyakan pantai di Jogja berpasir hitam, sundak memiliki pasir putih yang seakan menambah keindahan dan daya tarik tersndiri bagi para pengunjung. hanya dengan RP 3.000,00 saja kita sudah bisa masuk ke kawasan pantai sundak ini.

JLFR


Jogja Last Friday adalah sebuah kegiatan bersepeda pada hari jum;at akhir bulan, yang diikuti oleh berbagi komunitas sepeda yang ada di kot Jogja. Kegiatan ini terilhami oleh peristiwa Critical Mass yang ternyata sudah menjadi tradisi gerakan bersepeda di lebih dari 300 kota di dunia

Satu pesan yang dibawa dari kegiatan jogja last friday ride adalah mengkampayekan sepeda sebagai sebuah alat transportasi untuk bekerja, ke kampus, ke pasar dan kemana saja. Jogja Last Friday merupakan wujud nyata  dari semua komunitas sepeda yang ada di kota Jogja untuk menjaga bumi. 

Berbagai komunitas sepeda mengikuti acara ini. Mulai dari komunitas sepeda MTB, fixed gear, seli, sepeda onthel, low rider, dll, mereka semua antusias dengan acara bernamakan Jogja Last Friday. Selain mengurangi polusi, kami juga mengkampanyekan sepeda sebagai alat transpostasi, untuk ke tempat kerja, kampus, dll.

Rute kegiatan Jogja Last Friday ini biasanya di mulai dari stadion Mandala Krida atau Kridosono lalu berkeliling memutari kot Jogja dan kemudian berakhir di pusat kota Jogja, yaitu di kawasam titik nol Jogjakarta.

LAVA TOUR MERAPI !

 Lava tour Merapi adalah suatu obyek wisata yang dicanangkan setelah meletusnya atau erupsi dari gunung merapi di Jogjakarta pada tahun 2010 lalu.
Dibukanya obyek wisata di wilayah lereng gunung Merapi ini, dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada para pengunjung betapa dahsyatnya dampak dari letusan gunung Merapi itu sendiri yang meluluhlantakan kawasan di sekitar lereng gunung Merapi tersebut.

Dan membuat rakyat Jogja untuk yang kedua kalinya berduka setelah bencana gempa bumi yang melanda Jogja pada tahun 2006 silam.

Menikmati pemandangan Gunung Merapi kini sungguh mempesona terutama dengan fasilitas kendaraan jeep yang cocok untuk melalui medan-medan cukup terjal dan jalan yang sudah rata dan penuh bebatuan besar sisa erupsi Merapi, namun pengunjung tidak perlu risau karena di sana sudah ada jasa penyewaan kendaraan jeep, dengan masing -masing paket yang ditawarkan yaitu :


1.Lava Tours dengan Jeep (Rute Pendek) biaya Per orang Rp. 100.000,-
Start: Telaga Putri-Kali kuning-Kali Opak-Kali Gendol-Desa Petung, DesaJambu-desa Kali Adem-
Finish: di Gardu Pandang Kawasan Kaliurang
Jarak tempuh: 20 Km
Lama Waktu: 1,5 jam

2.Lava Tours dengan Jeep (Rute panjang) Biaya Per orang Rp. 200.000,-
Rute: Telaga Putri-Kali kuning-Kali Opak-Kali Gendol-Desa Petung, DesaJambu-desa Kali Adem-dusun Bronggang-dusun Klai tengah-Makam Mbah Marijan 2km dr puncak Merapi-
Finish: di Gardu Pandang Kawasan Kaliurang
Jarak tempuh: 30 KM
Lama Waktu 2, 5 Jam
3. Paket Gabungan Lava Tours dengan Kaliurang Cycling Tours
Biaya menyesuaikan jumlah Peserta
Setelah berpetualang Lava Tours dilanjutkan dengan bersepeda start di Gardu Pandang – Museum Merapi – Area persawahan-Suasana Pedesaan-kebun salak-Rumah makan yang di kehendaki.
Lama Waktu: 4 Jam

dengan adanya berbagi fasilitas tersebut tentu saja membantu para pengunjung yang akan berkunjung ke Merapi, So jadi tunggu apalagi segeralah ke sana !

Selasa, 29 Mei 2012

WADUK SERMO, THE WONDERFUL PLACE OF WEST PROG !



WADUK SERMO, THE WONDERFUL PLACE OF WEST PROG!

Waduk Sermo adalah waduk yang terletak di kabupaten Kulon Progo, lebih tepatnya di Dusun Sermo, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap Kabupaten Kulonprogo dan kurang lebih 5 sampai 6 km sebelah barat kota Wates. Waduk ini dibangun sebenarnya di fungsikan sebagai penyangga air untuk pertanian di daerah sekitar waduk tersebut, namun setelah diresmikan oleh presiden Soeharto tahun 1996 fungsi waduk bertambah yaitu sebagai kawasan wisata. Di waduk seluas 157 ha ini kita dapat menikmati indahnya pemandangan waduk yang luar biasa indahnya dengan view birunya air dan pepohonan hijau yang seolah tertata rapi di tepi waduk ditambah semilir angin seolah menambah indahnya tempat ini.


Akses ke waduk dapat menggunakan kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat namun tetap harus berhati – hati karena jalannya banyak tanjakan dan berkelok – kelok. Sesampainya di TPR untuk satu kendaraan beroda dua dikenakan biaya sebesar 5000 rupiah saja, sedangkan untuk kendaraan beroda empat dikenakan biaya sebesar 7000 rupiah. Untuk biaya parkir kendaraan, roda dua 2000 rupiah, roda empat 4000 rupiah.
 
Bagi yang suka memancing waduk sermo adalah tempat yang tepat karena disini terdapat berbagai jenis ikan air tawar, selain memancing di sini pengunjung juga berkeliling waduk dengan menggunakan perahu. Ditempat ini juga sering diadakan festival budaya secara rutin tiap bulannya, tepatnya pada minggu ke-1 dan minggu ke-3, salah satunya yaitu festival perahu naga yang diadakan pada bulan November tahun 2011 lalu.
Sedangkan bagi anda penggemar gowes pada setiap minggu pertama bulan, komunitas menoreh bikers mengadakan gowes mengelilingi waduk sermo, dimulai dari rumah dinas bupati Kulon Progo utara alun-alun Wates dan berakhir di waduk sermo. Jadi tunggu apalagi segeralah berkunjung ke Waduk Sermo !